Agam dan teman-temannya ingin bersekolah, tapi orang tua mereka melarang. Kata Mamak, Agam cukup mengaji di Meunasah saja. Di Meunasah, Agam sering bertemu Teuku Nyak Arief yang mendirikan sekolah Taman Siswa. Teuku Nyak Arief prihatin melihat banyak anak Aceh seperti Agam yang tidak bersekolah. Ia pun ingin mengubah keadaan.
Fatimah melihat truk Belanda mengangkut seorang nenek. Prajurit Belanda tampak sangat menghormatinya. Ia penasaran dengan sosok nenek itu. Kiai Ilyas memanggilnya dengan sebutan Ibu Perbu. Fatimah pun penasaran dengan kisah Ibu Perbu. Siapakah dia?