Lulu ikut Mama ke rumah Tante Maya. Meski Mama berpesan agar dia bersikap sopan, Lulu kerap kali lupa! Waduh, lalu, apa yang terjadi? Yuk, cari tahu!
Popi Pulpen dan teman-teman asyik berselancar di atas kertas. Cicil Pensil meluncur meninggalkan jejak garis hitam. Beberapa spidol menari-nari meninggalkan jejak berwarna warni. Namun, Popi tidak meninggalkan jejak sama sekali. Ternyata tintanya habis! Bagaimana ini? Apakah Popi harus diganti dengan pulpen lain? Dapatkah Popi diperbaiki lagi?
Tidaak! Aku terjebak di bawah meja. Sedihnya, ada banyak alat tulis lain. Tapi, Alma sama sekali tidak peduli. Aha! Aku punya ide agar Alma memperhatikan kami. Penasaran dengan ideku? Yuk, cari tahu di buku ini. Kalian juga bisa belajar cara merawat alat tulis kalian, lho.
Yoga tidak suka makan permen atau makanan manis lainnya. Ia ingin giginya sehat dan kuat. suatu hari, gigi Yoga terasa sakit sekali. Mengapa, ya? Padahal, kan, Yoga tidak pernah memakan makanan manis.
Aku punya seorang adik lelaki, tapi terkadang aku tidak ingin bermain dengannya. Suatu hari, aku memberi tahu kalau aku sayang Ibu dan Ibu membalas bahwa ia pun juga menyanyangiku. Lalu aku memberi tahu Ibu berbagai hal buruk yang telah aku lakukan pada Adik. Apakah Ibu akan tetap menyayangiku?
Pawai obor adalah kegiatan yang menyenangkan, dilakukan bersama teman-teman mengelilingi kampung. Akan lebih asyik lagi kalu obornya membuat sendiri. Awas, hati-hati jangan sampai apinya mati agar menyenangkan sampai akhir. Tidak perlu berlari, berjalan pelan saja dan tetap semangat. Dan ..... akhirnya sampai juga di garis finish bersama teman-teman.
Siapa yang suka berhitung? Teman-teman, tahu tidak siapa yang menemukan angka 0 ? Ya, dia adalah Al-Khawarizmi, sang Bapak Aljabar. Apa saja, ya. temuan Al-Khawarizmi dalam bidang matematika?
Buku cerita bergambar seperti ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Di sini adik-adik bisa mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, sekaligus mengembangkan imajinasi. Ayo baca ceritanya, nikmati imajinasinya dan raih manfaatnya.
Ka'ab bin Malik sedang gelisah. Ia telah absen dalam Perang Tabuk. Jika mengakui kesalahannya itu, ia akan mendapat sanksi dari Rasulullah. Apakah kira-kira Ka'ab bin Malik berani mengakui kesalahannya itu ? Dan, sanksi apa yang akan ia dapatkan?
Oji sedang bingung. Ia ingin sekali memberi hadiah untuk Abi dan Ummi. Namun, Oji tidak tahu ingin memberi hadiah apa. Tita mengusulkan agar Oji memberi hadiah untuk Abi dan Ummi tidak di dunia. Oji dan Ojan penasaran, kalau bukan di dunia lalu dimana? hadiah apa yang bisa mereka berikan untuk Abi dan Ummi?